RSS

Video Reuni Petualang ke IV 2014 Di Pantai Jatimalang Purworejo

Bagi teman-teman yang ingin melihat serunya acara ngumpulnya anak-anak petualang Se Jateng dan DIY beberapa waktu yang lalu,
Bisa unduh videonya Disini 
Bisa unduh videonya melalui 4Shared

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENDAKIAN LAWU 2014

Pada tanggal 21 Juni 2014 Paguyuban Pencinta Alam Bandhawa Loka kali ini mengambil objek pendakian gunung lawu. Gunung Lawu berlokasi di Desa Cemoro Sewu, Kec. Plaosan jawa Timur. Gunung Lawu terkenal dengan karekter gunung termistis ke tiga di Jawa. Terdapat  dua pos yang dapat di lalui yaitu, jalur cemoro kandang dan cemoro sewu.
Tim Bandhawa Loka Investigation berjumlah 7 personil terdiri dari candra, nurul, cristina, deni, anik, dani dan rohman. Tim  memilih pendakian melalui Basecamp Cemoro Kandang. Perjalanan dimulai pukul 20.00 WIB. Dari Basecamp Cemoro Kandang medan yang dilalui mulai menanjak, setelah beristirahat beberapa saat tim pun melanjutkan perjalanan menuju pos II. pos II sering di sebut juga dengan Taman Sari Atas. Perjalanan yang  ditempuh cukup panjang, medan yang di lalui pun semakin bertambah tingkat kesulitannya.
Jarak antara pos III ke pos IV cukup jauh, medan yang kita tempuh sangat terjal, tim pun melangkah dengan teknik pendakian scrambling. Scrambling merupakan pendakian pada tebing-tebing batu yang tidak begitu terjal atau relatif landai, teknik ini menggunakan tangan untuk keseimbangan. Bagi pemula, biasanya dipasang tali untuk pengaman jalur di lintasan. Di tengah-tengah perjalanan, tim melewati sendang panguripan, yaitu sebuah mata air yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar gunung lawu dan dipercaya memiliki beberapa manfaat. Tim Bandhawa Loka Investigation sampai di pos IV pada pukul 04.55 WIB, karena sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan , tim  memutuskan untuk beristirahat, setiap personil tanggap dengan peran masing-masing, ada yang mendirikan tenda, membuat makanan dan membuat minuman hangat.
Pagi yang cerah ini, kami melanjutkan perjalanan pukul 10.00 WIB menuju Puncak Hargo Dumilah, puncak tertinggi gunung Lawu dengan ketinggian 3265 MDPL.  Medan berupa bebatuan menuju Puncak Hargo Dumilah, cukup menantang, setiap personil beberapa kali harus melakukan teknik scrambling. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak ini kurang lebih 60 menit. Dengan penuh perjuangan, akhirnya Tim Bandhawa Loka Investigation mencapai puncak Hargo Dumilah, banyak pendaki lain lebih dulu mencapai puncak ini.
Dari puncak hargo dumilah memandang ke bawah di arah barat dapat dilihat Telaga Kuning. Telaga kuning adalah salah satu dari dua kawah tua gunung lawu selain telaga lembung selayur. telaga tersebut terdapat banyak rumput yang berwarna kuning, sehingga para pendaki menyebutnya dengan telaga kuning. pada musim hujan kawah ini berisi air, sehingga membentuk sebuah telaga, akan tetapi air telaga tersebut tidak terlalu dalam, bahkan sering kali kering. Kami juga dapat  melihat puncak-puncak lain gunung lawu antara lain: puncak Hargo Dalem, puncak hargo purusa, dan puncak hargo Dumiling.
Perjalanan kembali ke basecamp, ditempuh melalui jalur yang berbeda yaitu jalur Cemoro Sewu. Matahari tepat diatas ubun-ubun,  namun tim  tetap bersemangat berjalan menuju basecamp cemoro sewu untuk pulang ke Salatiga. Dalam perjalanan menuju Basecamp Cemoro Sewu Tim Bandhawa Loka Investigation melewati beberapa tempat bersejarah, diantaranya Hargo Dalem, Hargo Dalem adalah sebuah tempat yang dipercaya sebagai petilasan Eyang sunan lawu, ditempat ini pula Raja terakhir majapahit yaitu Prabu Brawijaya muksa. Selain Hargo Dalem, tim  juga menyempatkan diri untuk mengisi air dan mencuci muka di sendang drajat. sendang drajat adalah mata air yang berada di sebuah cerukan sedalam kurang lebih 2 meter,  mata air ini sering dimanfaatkan oleh para peziarah. Konon, airnya memiliki kekuatan supranatural untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Selain itu tim juga melewati sumur jolotundo. Sumur jolotundo lebih mirip dengan gua vertical. Sumur ini jarang sekali dikunjungi  oleh pendaki oleh sebab itu  tempat ini tidak terawat.
Begitu kaya dan indahnya alam yang kita miliki di negeri tercinta ini. Berbagai ragam flora, fauna, budaya, tradisi dan kepercayaan senantiasa melekat dan mewarnainya. Sebagai pecinta alam dan generasi muda bangsa, sudah menjadi tanggung jawab kita untuk menjaga dan melestarikan alam yang sudah di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa bagi negeri kita, Indonesia
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS