Pada tanggal 21 Juni 2014 Paguyuban Pencinta Alam Bandhawa Loka kali ini mengambil objek
pendakian gunung lawu. Gunung Lawu berlokasi di Desa Cemoro Sewu, Kec. Plaosan
jawa Timur. Gunung Lawu terkenal dengan karekter gunung termistis ke tiga di Jawa. Terdapat dua pos yang dapat di lalui yaitu, jalur cemoro
kandang dan cemoro sewu.
Tim Bandhawa
Loka Investigation berjumlah 7 personil terdiri dari candra, nurul, cristina, deni, anik, dani dan rohman. Tim memilih pendakian melalui
Basecamp Cemoro Kandang. Perjalanan dimulai pukul 20.00 WIB. Dari Basecamp
Cemoro Kandang medan yang dilalui mulai menanjak, setelah beristirahat
beberapa saat tim pun
melanjutkan perjalanan menuju pos II. pos II sering di sebut juga dengan Taman
Sari Atas. Perjalanan yang ditempuh
cukup panjang, medan yang di lalui pun semakin bertambah tingkat kesulitannya.
Jarak antara pos III ke pos
IV cukup jauh, medan yang kita tempuh sangat terjal, tim pun melangkah dengan teknik
pendakian scrambling. Scrambling merupakan pendakian pada tebing-tebing batu yang
tidak begitu terjal atau relatif landai, teknik ini menggunakan tangan untuk
keseimbangan. Bagi pemula, biasanya dipasang tali untuk pengaman jalur di
lintasan. Di tengah-tengah perjalanan, tim melewati
sendang panguripan, yaitu sebuah mata air yang dikeramatkan oleh masyarakat
sekitar gunung lawu dan dipercaya memiliki beberapa manfaat. Tim Bandhawa Loka
Investigation
sampai di pos IV pada pukul 04.55 WIB, karena sudah tidak memungkinkan untuk
melanjutkan perjalanan , tim memutuskan
untuk beristirahat, setiap personil tanggap dengan peran masing-masing, ada
yang mendirikan tenda, membuat makanan dan membuat minuman hangat.
Pagi yang cerah ini, kami
melanjutkan perjalanan pukul 10.00 WIB menuju Puncak Hargo Dumilah, puncak
tertinggi gunung Lawu dengan ketinggian 3265 MDPL. Medan berupa bebatuan menuju Puncak Hargo
Dumilah, cukup menantang, setiap personil beberapa kali harus melakukan teknik
scrambling. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak ini kurang lebih 60
menit. Dengan penuh perjuangan, akhirnya Tim Bandhawa Loka Investigation mencapai puncak Hargo
Dumilah, banyak pendaki lain lebih dulu mencapai puncak ini.
Dari
puncak hargo dumilah memandang ke bawah di arah barat dapat dilihat Telaga
Kuning. Telaga kuning adalah salah satu dari dua
kawah tua gunung lawu selain telaga lembung selayur. telaga tersebut terdapat
banyak rumput yang berwarna kuning, sehingga para pendaki menyebutnya dengan
telaga kuning. pada musim hujan kawah ini berisi air, sehingga membentuk sebuah telaga, akan
tetapi air telaga tersebut tidak terlalu dalam, bahkan sering kali kering. Kami juga dapat
melihat puncak-puncak lain gunung lawu antara lain: puncak
Hargo Dalem, puncak hargo purusa, dan puncak hargo Dumiling.
Perjalanan kembali ke
basecamp, ditempuh melalui jalur yang berbeda yaitu jalur Cemoro Sewu. Matahari
tepat diatas ubun-ubun, namun tim tetap bersemangat berjalan menuju basecamp cemoro sewu
untuk pulang ke Salatiga. Dalam perjalanan menuju Basecamp Cemoro Sewu Tim Bandhawa
Loka Investigation melewati beberapa tempat bersejarah, diantaranya Hargo
Dalem, Hargo Dalem adalah sebuah tempat yang dipercaya
sebagai petilasan Eyang sunan lawu, ditempat ini pula Raja terakhir
majapahit yaitu Prabu Brawijaya muksa. Selain Hargo Dalem, tim juga menyempatkan diri untuk mengisi air dan
mencuci muka di sendang drajat. sendang drajat adalah mata air yang berada di
sebuah cerukan sedalam kurang lebih 2 meter,
mata air ini sering
dimanfaatkan oleh para peziarah. Konon, airnya memiliki kekuatan supranatural
untuk menyembuhkan berbagai
penyakit.
Selain itu tim juga melewati sumur jolotundo. Sumur jolotundo lebih mirip dengan gua vertical. Sumur ini jarang sekali dikunjungi oleh pendaki oleh sebab itu tempat ini tidak terawat.
Begitu kaya dan
indahnya alam yang kita miliki di negeri tercinta ini. Berbagai ragam flora, fauna,
budaya, tradisi dan kepercayaan senantiasa melekat dan mewarnainya. Sebagai
pecinta alam dan generasi muda bangsa, sudah menjadi tanggung jawab kita untuk
menjaga dan melestarikan alam yang sudah di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa bagi negeri kita,
Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar